-->

Mengapa Ada Ujian Dan Cobaan Dalam Hidup Ini.?

Mengapa Ada Ujian Dan Cobaan Dalam Hidup Ini.? (iwanardika.com) - Kehidupan kita di alam dunia ini takkan sepi dari senang dan susah,takkan lepas dari rasa bahagia dan sedih.Memang perjalanan hidup takkan selamanya mulus,kadang naik dan kadang juga turun.

Salah jika kita selalu berkeyakinan bahwa hidup ini selalu tetap senang, selalu tetap bahagia, tetap kaya atau sebaliknya. Juga terus susah ,terus miskin, terus prihatin atau terus ada dalam kebingungan.

Dua kenyataan yang berpapasan dan  terus-terusan gonta-ganti itu adalah seni nya hidup dan juga sunatullah di alam dunia ini.

Karena hidup adalah ujian dan cobaan,ujian dan cobaan untuk memperlihatkan keaslian,agar setiap manusia mengerti dan sadar yang bagaimana kalau yang asli dan mana yang palsu.

Untuk semua orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala,Maka Allah akan memberikan ujian dan cobaan dengan berbagai ujian dan cobaan,supaya mereka benar-benar iman nya dan amal soleh nya.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

(QS. Al-Mulk: 2).

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan"Kami telah beriman" sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."

(QS.Al-Ankabut ayat 2-3).

Pada kenyataannya ujian dan cobaan itu bukan hanya berupa kesusahan dan kesulitan ataupun penyakit,tapi ada juga yang berupa kesenangan dan kebahagiaan,entah itu dari harta benda dan kemewahan,atau pangkat dan jabatan.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”

(QS. Al-Anbiyaa: 35).

Ujian yang berupa harta benda serta berbagai macam kesenangan jika kita renungkan hakikatnya adalah ujian yang begitu berat daripada ujian yang sifatnya bencana,musibah atau siksaan.Dalam kenyataan hidup tidak sedikit orang yang banyak harta bendanya malah menjadi siksa bagi dirinya sebab tidak bisa menggunakan menurut cara yang wajar dan layak,kekayaan yang seperti itu adalah ujian bagi pemiliknya.Begitu juga dengan orang-orang yang di uji dengan kekuasaan,pangkat dan jabatan serta kemewahan.

Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda:

"Demi Allah,bukan kefakiran yang aku takutkan atas kalian, akan tetapi yang aku takutkan adalah jika dilapangkan kepada kalian dunia sebagaimana telah dilapangkan untuk orang-orang sebelum kalian, hingga kalian saling berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya, dan akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka."

(HR.Bukhari-Muslim).

Ujian dan cobaan berupa kesenangan dan kemewahan yang sering menjadikan banyak orang menjadi berpindah jalan,mengakibatkan lupa diri,lupa bersyukur,malah segala yang di terima dan di hasilkan dari usaha seolah-olah hasil usaha sendiri tanpa bantuan yang lain,dan lebih parah lagi lupa kepada yang sebenarnya Maha Pemberi Rizki yaitu Allah Subhanahu Wata'ala.

Dalam kenyataan hidup banyak yang tidak menyadari bahwa kesenangan dan kemewahan adalah ujian,beda dengan orang-orang yang di uji dengan musibah,penyakit atau kesusahan,orang-orang banyak yang sadar bahwa itu adalah ujian,sampai mereka bisa sabar dan tabah sambil tidak putus berdo'a kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

Dan seandainya mereka benar menerima ujian dengan sabar dan tabah,di samping mereka lepas dari musibah itu,dan akan mendapatkan kenikmatan sesudahnya.

Sebaliknya,yang di uji dengan kemewahan dan kesenangan bukan nya jadi sadar tapi malah jadi terlena dan tidak menyadari akan ujian yang di terimanya.

Tapi hal ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh memiliki harta benda atau kekuasaan,pangkat dan juga jabatan,tapi kita harus sadar bahwa itu semua adalah ujian untuk kita yang harus kita waspadai,agar lebih bisa hati-hati dalam menggunakan harta benda,begitu juga dalam masalah menggunakan kekuasaan,pangkat serta jabatan.

Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda:

"Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita."

(HR.Bukhari).

Tegasnya ujian itu akan menimpa siapa saja,yang kaya atau kepada yang miskin,kepada pejabat atau karyawan,kepada penguasa atau rakyat biasa termasuk para ulama yang menjadi panutan umat juga di uji dengan ilmu nya,di uji keyakinannya juga ketabahannya dalam mengatur dan membimbing umat.Bahkan kita menyaksikan kejadian dari sebagian ada yang sudah meninggalkan fungsi keulamaan sebagai panutan umat dan masyarakat.

Berat dan ringan nya ujian itu cocok dengan tingkat serta kedudukan orangnya,bahkan diantara yang paling banyak dan berat menerima ujian adalah para Nabi,para sahabat,bahkan dimana iman semakin tambah dan semakin kuat ujian akan semakin berat.

Tapi seberat dan sehebat apapun ujian dan cobaan,Allah takkan memberikan ujian dan cobaan itu kecuali mereka sanggup untuk menanggungnya.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

"Allah tidak akan membebani seseorang (hamba-Nya) melainkan sesuai dengan kemampuannya.’’

(QS. Al-Baqarah: 286).

Semoga segala ujian dan cobaan yang di timpakan kepada kita bisa jadi pemicu agar kita benar-benar jadi orang mu'min yang sejati ,mengangkat derajat kita kepada tingkat orang yang suci,bisa memelihara hakikat kemanusiaan seperti di ciptakan ku Allah Subhanahu Wata'ala.

Dan semoga kita tetap tahan uji dalam menerima segala ujian dan cobaan serta di golongkan kedalam golongan orang-orang yang sabar,yang selamanya di berikan kebahagiaan oleh Allah Subhanahu Wata'ala,Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel