SubhanAllah, Inilah Keutamaan Berdzikir Kepada Allah
29 January 2016
SubhanAllah, Inilah Keutamaan Berdzikir Kepada Allah (iwanardika.com) - Allah Swt. berfirman didalam Al-Quran: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha SuciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran:190-191).
Dzikir artinya ingat, pada dasarnya ia merupakan aktivitas hati, tetapi dzikir juga bisa dilakukan dengan lisan atau dengan kedua-duanya, dan dzikir yang paling tinggi dan paling besar adalah dzikir yang dilakukan didalam solat, yang oleh Al-Quran dinyatakan dengan dzikrullahi akbar, sebagaimana firman Allah Swt: "Dan sesungguhnya mengingat Allah (solat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)." (QS. Al-Ankabut: 45).
Ibnu Abbas r.a. berkata: "Bahwa dalam hal ini ada dua pendapat, pertama, berdzikir dengan menyebut Nama Allah Swt. dalam solat, sungguh lebih besar pahalanya daripada mengingatnya diluar solat, kedua, sesungguhnya berdzikir mengingat Allah dengan solat lebih besar pahalanya daripada ibadah-ibadah lainnya."
Sebagai orang yang beriman kita diperintahkan untuk banyak-banyak mengingat dan menyebut-nyebut asma Allah, dengan mengingat Allah akan mendekatkan diri kepada Allah, dan kedekatan kepada-Nya akan menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan hidup baik didunia maupun diakhirat.
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan kepada kita agar berdzikir yang sebanyak-banyaknya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah Swt: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab: 41).
Allah Swt. juga berfirman: "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 205).
Allah Swt. juga berfirman: "Maka apabila kamu telah menyelesaikan solat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah solat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya solat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103).
Ibnu Abbas r.a. berkata: "Yakni diwaktu siang dan malam, didarat ataupun dilaut, ketika berpergian atau saat dirumah, disaat kaya ataupun miskin, sakit maupun sehat, rahasia ataupun terang-terangan."
Allah Swt. berfirman: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bersolat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan solat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa: 142).
Dan Allah Swt. juga berfirman: "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Yaa Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 191).
Tsabit Al-Bannani r.a. pernah berkata: "Aku mengetahui kapan Tuhanku Allah Swt. mengingat aku." Mereka yang mendengar menjadi terkejut dan bertanya: "Bagaimana kamu bisa mengetahui akan hal itu?" Ia berkata: "Ketika aku mengingat kepada-Nya, maka Ia mengingat aku pula." Sebagaimana firman Allah Swt: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku." (QS. Al-Baqarah: 152).
Nabi Muhammad bersabda: "Aku selalu bersama hamba-Ku, selama ia mengingat Aku dan menggerakan kedua bibirnya karena berdzikir kepada-Ku." (Hadits Qudsi).
Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam Hadits Qudsi, sesungguhnya Allah Swt. berfirman: "Jika seorang hamba berdzikir (mengingat) kepada-Ku dalam dirinya, tentu Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berdzikir kepada-Ku dalam suatu perkumpulan (secara berjamaah), tentu Aku akan mengingatnya dalam suatu perkumpulan yang lebih mulia daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu dzira (satu hasta). Jika ia mendekat kepada-Ku satu dzira, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia berjalan menuju kepada-Ku, maka Aku berlari kepadanya." (Hadits Qudsi).
Nabi Muhammad Saw. juga bersabda menjelaskan keutamaan orang yang selalu berdzikir kepada Allah ketika orang lupa kepada-Nya. Beliau bersabda: "Orang-orang yang berdzikir mengingat Allah ditengah-tengah komunitas manusia yang lalai kepada Allah, bagaikan orang yang berperang sebagai syuhada, diantara orang-orang yang berlari dari medan pertempuran."
Nabi Muhammad Saw. juga bersabda dalam Hadits Qudsi. Sesungguhnya Allah Swt. berfirman: "Barang siapa yang selalu disibukkan berdzikir kepada-Ku, tanpa meminta-minta kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan pemberian kepadanya yang lebih baik daripada apa yang diminta oleh orang yang minta-minta." (Hadits Qudsi).
Ketika Nabi Muhammad ditanya tentang amalan yang paling utama, beliau bersabda: "Hendaklah ketika kamu, lisanmu dalam kondisi basah berdzikir kepada Allah." Beliau juga bersabda: "Barang siapa yang ingin hidup mewah dan penuh kenikmatan ditaman surga, maka hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah Swt."
Demikianlah diantara ayat-ayat Al-Quran dan Hadits-Hadits Nabi Muhammad Saw. yang menjelaskan tentang perintah-perintah berdzikir, mengenai keutamaan-keutamaannya dan derajat bagi orang yang senantiasa berdzikir mengingat Allah Swt. disetiap saat hingga akhir hayatnya, semoga bermanfaat, Aamiin.
Lanjut Ke: Nabi Dan Sahabatnya Pun Menangis, Ini Kisahnya.