Pesan Untuk Kaum Wanita Yang Akan Menikah
30 January 2016
Pesan Untuk Kaum Wanita Yang Akan Menikah (iwanardika.com)- Didalam kitab Uqudullijain karangan Syeikh Nawawi Al-Bantani semoga Allah Swt. merahmati beliau, dikisahkan ada seorang wanita yang menyampaikan pesan dan nasehat kepada putrinya: "Wahai anakku, peliharalah sepuluh perkara yang tentu akan menjadi tabungan kekayaan yang bermanfaat bagimu."
1. Hendaklah kamu bersifat qana'ah, yakni merasa cukup atas pemberian Allah Swt.
2. Hendaklah kamu selalu memperhatikan dengan baik dan mentaati suamimu.
3. Meneliti jatuhnya pandangan suami. Artinya: jangan sampai suamimu melihat kamu sedang berbuat kejahatan.
4. Meneliti jatuhnya hidung suami mencium bau sesuatu. Artinya: jangan sampai hidung suamimu mencium bau yang tidak enak dari tubuhmu.
5. Meneliti waktu makan suamimu, karena rasa lapar itu menjadikan berkobarnya hati (mengundang kemarahan).
6. Meneliti waktu makan suamimu, karena sulitnya tidur akan memancing kemarahan.
7. Menjaga harta suamimu, jangan sampai dibelanjakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Dan jangan pula ditasarufkan kepada jalan yang suami tidak mengizinkannya.
8. Menjaga hubungan yang baik dengan keluarga dan family suamimu.
9. Jangan mengingkari dan mendurhakai perintah suamimu. (Selama perintah itu dalam kebaikan) karena jika kamu mengingkari perintah suami, hal itu dapat menyempitkan hatinya, (membuat suami susah)
10. Jangan menyebarkan rahasia suamimu, sebab jika kamu membuka rahasia suami, maka kamu pasti tidak aman dari perbuatan mengkhianati suami.
Kemudian berhati-hatilah kamu, jangan sampai bersenang-senang dihadapan suami yang sedang berduka hati, dan janganlah kamu menampakkan kesusahan dihadapan suami yang sedang senang.
Dalam kaitan ini Rasulullah Saw. telah bersabda: "Apabila seorang wanita keluar dari rumah sedangkan suami tidak ridha kepadanya, maks ia dilaknati oleh seluruh malaikat dilangit dan seluruh makhluk selain jin dan manusia hingga dia kembali kerumah atau bertaubat."
Al-Munawi menerangkan, bahwa yang dimaksud memerdekakan tujuh puluh budak itu hanyalah menunjukan banyaknya pahala. Demikian pula wanita amat (budak) yang hamil dari tuannya akan mendapat pahala besar, sebagaimana diterangkan pada hadits diatas. Hanya saja pada saat ini budak wanita itu sudah tidak ada. Perbudakan sudah dihapus oleh Rasulullah Saw. Dan menurut Al-Munawi, hadits diatas diriwayatkan oleh Hasan bin Sufyan, Thabrani dan Ibnu Asakir dari Salamah, pengasuh Sayid Ibrahim putra Rasulullah Saw.
Semoga bermanfaat, silahkan bagi yang mau berbagi, semoga menjadi tambahan amal kebaikan bagi kita semua, Aamiin.